Rabu

curhat

Ya Allah.
Kenapa susah banget ngelupain seseorang dalam hidupku. Setiap saat aku kangen banget sama evha. Aku bener2 sayang banget ama dia. Walau dia sudah merit, aku masih tetap menginginkan dia jadi kekasihku seperti dulu. Aku tau itu mustahil bagi aku.


Tapi jujur dari dalam hatiku kalau aku masih mencintai dia seperti dulu. Aku merasa nyaman banget saat aku bersama dia. Tapi sekarang aku tak tau apa yang kurasakan hanya kepedihan yang mengiris hatiku. Tanpa aku bisa memiliki dia seutuhnya. Andai semua kejadian pahit yang di alami evha nda pernah terjadi. Aku sekarang pasti masih memeluk evha dengan eratnya. Masih bisa mencium dia. Tapi sekarang semuanya hanya khayal yang tak dapat kuraih
walau beribu cara kucoba tuk memilikinya lagi. Tapi semua itu takan mungkin mengemblikan evha dalam dekapanku. Karena dia kini tlah menjadi istri bagi orang lain. Aku benar benar terpukul saat aku mendengar dia sudah menikah. Dia tidak memberi tau aku kalau dia menikah. Sebenarnya aku pengin nangis sekencang kencangnya waktu mendengar dia menikah. Tapi aku itu cowok. Cowok tak boleh menangis hanya karna hal sekecil itu. Mungkin bagi orang itu hal kecil, tapi sebenarnya bagi aku itu adalah hal besar yang merubah semua impianku tuk bisa bersamanya. Aku kalut banget sampai sampai beberapa hari aku tak bisa tidur nyenyak seperti biasanya. Nafasku seakan hilang setengah. Aku sesak tuk bernafas. Ingin rasanya ku akhiri semua perjalanan hidup ku. Tapi seperti biasa. Aku tak mampu, aku kasihan ama ortuku. Aku belum bisa berbakti pada mereke. Aku belum bisa membalas kebaikan mereka. Aku masih ingin melihat ortu tersenyum walau aq sebenarnya menangis.

Maafkan aku

Sebenarnya aq dah merasa dari dulu. Kalau kamu itu berubah bukan seperti kamu yang dulu. Tp semua itu aq acuh kan karna stiap aku bertnya kabar mu kau blang baik2 saja. Tp seperti yang aku duga, disana kau sllu trsiksa menahan tangismu seorang diri kw tak mau berbgi dnganku. Pdhal dulu kau slalu crita apa aja tentang mu. Hingga aq tau smua tentang mu. Kau sllu percaya pada ku. Tapi tuk kali ini knpa kau tak mau berbagi. Tapi syukur akhirnya kamu mau berbagi dngan ku lagi. Walau aq sudah terlambat. Kini kau telah bersamanya. Krn sekarang dialah yang pantas menjadi tempat berbagi untukmu. Semoga kau bahagia setelah derita yg dulu kau rasa. Maafkan karna dulu aq tak bisa bersamamu berbgi dngn deritamu.