Jalanan.
Banyak orang berfikir negatif dengan satu nama ini.
Ya jelas !!.
Karna disini lah berbagai situasi terjadi. Dari kebaikan sampai kejahatan yang paling jahat bisa terjadi disini.
Karena itu banyak orang berpendapat jalanan adalah tempat terburuk di dunia.
Tapi tidak bagi aku dan anak jalanan lainnya.
Dari pagi sampai siang. Dari siang sampai petang aku bergelut dengan pekerjaanku. Mencari sesuap nasi untuk melanjutkan hidupku. Walau terik sang surya menggigit hingga ke ubun-ubun tapi ku harus tetap bertahan mengalahkan rasa itu demi segumpal nasi tuk mengganjal perut kosongku.
Ku tak perduli orang lain menganggap pekerjaanku hina, yang penting pekerjaanku ini di ridhoi Allah S.W.T.
Walau aku tak mencuri. Tapi aku sering di caci maki. Cacian yang mengisih, mencabik hingga mengoyak perasasan yang membuat perih menikam hati. Ku hanya bisa berpasrah diri, bersabar dan memohon pada-Nya agar ku bisa bertahan menghadapi cobaan-Nya.
Biarlah orang lain berprasangka, biarlah orang lain mengejek, hingga mencaci asalkan hatiku tetap memegang aturan-Nya.
Walau hanya "jalanan". Tapi dari situ aku banyak belajar pengalaman, hingga renungan yang memerlukan kesabaran.
Dari "jalanan" aku jadi tau apa arti pengorbanan. Pengorbanan pada diri sendiri hingga orang lain.
Walau aku hanya anak "jalanan". Tapi aku masih tetap berkarya mengindahkan nama bangsa.
Pelajaran hidup dapat diperoleh dari mana saja.. termasuk dari 'jalanan' kok..
BalasHapusMemang kita akan sulit maju jika terus menerus harus perduli dengan omongan (negatif) dari orang lain yg jelas2 tak mengenal kita ya..?
BalasHapusmakasi sudah mampir n meluangkan untuk komen...^^
BalasHapussalut aku sob karyamu yang indah tetap membuatmu rendah hati.. semangat dan doa slalu menyertai
BalasHapus@5393093626634362835.0
BalasHapusyapz bener bgt.
@3868945643849544670.0
BalasHapusya begitulah manusia. Selalu melihat seseorang dari depan dengan kaca mata hitam. Tak pernah mau melihat seseorang dari depan dengan kacamata kuda. Xixixi
@5102215316959995244.0
BalasHapusya sama2.
Makash juga dah mampir.
@2716440328712484973.0
BalasHapusaku merasa tidak rendah hati. Tapi ini lah hidupku "jalanan". Aku tak pernah akan menyesal hidup sebagai anak jalan. Karna aku percaya. ALLAH msh bersama aku dan akan slalu bersama aku.
Makasih udah mampir.
blognya keren sob terima kasih
BalasHapus@2704618404795439970.0
BalasHapusiya bro. Tp sayangnya bukan bikinan sendiri. Maklum rang bodoh ga bsa bkin template sendiri.
sayah juga orang jalanan. hampir setipa hari sayah lewat jalanan. sayah juga pernah hidup di jalanan, sebagai pengemen,,,tukang parkir, penjual asongan, dll.
BalasHapusToh bagi sayah, jalanan jauh lebih memberi ilmu nyata atau sayah sebut ilmu kehidupan di banding bangku sekolahan yang sudah sayah jamah.
tetaplah berkarya. sayah suka dengan orang yang pantang menyerah. Jalanan adalah hidupku, juga hidupmu, juga hidupnya....
@Patlu itu Fahmi
BalasHapusmakasih mas. Dah komen coretan yang ga jelas ini.
yah, konotasi orang memang selalunegatif bila berkaitan dg jalanan.
BalasHapus@Sang Cerpenis bercerita
BalasHapushe...he... Iya mba.
semangat terus sob, yang penting kerja halal... :)
BalasHapus