Tampilkan postingan dengan label Kerinduan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Kerinduan. Tampilkan semua postingan

Sabtu

Sendiri 02

Kini malam telah ku masuki.
Aku pun mengangankan wajahmu.
Hati melambung kekelembutan angin malam.
Namun sakit yang mengiris ulu hati.

Pendaman cinta yang dulu bersemi.
Kini tinggal gersang karna rindu.
Tinggal keluh kesah yang meninmpaku.
Hati kecil pun berguman.
"kenapa kau pergi meninggalkan aku"

Tanya itu bagai badai yang menghanyutkan.
Menyayat-nyayat dimalam yang sunyi dan sepi.
Memecahkan keheningan malam.
Tanpa teman bertutur kesedihan.

Ku coba benamkan kesibukan sendiri.
Bergelut dengan malam fakta.
Namun bayanganmu tetap terkubur dan tergali.
Dalam ingatan.

Minggu

Setia (hanya untukmu 2201)

Bila cinta telah dibatasi jarak dan waktu

Hari-hari pun sepi tanpa hadir mu

Ingin ku gurat cinta yang lain

Namun semua itu terhalang oleh hadir bayang mu


Betapa rindunya hati ini tanpa mu

Tanpa dekapan sayang mu

Namun semua itu

Takan rapuhkan cintaku padamu

Cintamu telah terpatri dalam relung hatiku


Andai Tuhan menciptakanmu hanya untuk ku

Kan ku langkahi waktu ini dengan bahtera cintaku

Mengarungi luasnya samudra kerinduan

Tanpa berlabuh pada cinta yang lain


Hanya bayangmu yang kan menjadi pelita dalam klabunya hatiku

Yang akan menerangi setiap langkah kakiku

Jumat

Mentari Pagi

Wahai mentari pagi

Temanilah aku

Dalam kesendirianku

Dampingi aku

Langkahi hari ini dengan kehangatanmu

Berikanlah cahaya mu

Dalam sepinya hatiku

Dan jadikanlah aku

Sahabatmu

Biarkan aku

Menceritakan semua kerinduanku ini padamu

Hanya kau

Yang selalu setia menemaniku

Di saat semua orang

Tak lagi menganggapku


Wahai mentari pagi

Sampaikan salam rinduku untuknya

Katakan disini ku sangat merindukannya

Sangat menginginkannya mendampingiku

Disaat aku menantimu dikala fatar melambaikan dinginnya