Kenapa susah banget ngelupain seseorang dalam hidupku. Setiap saat aku kangen banget sama evha. Aku bener2 sayang banget ama dia. Walau dia sudah merit, aku masih tetap menginginkan dia jadi kekasihku seperti dulu. Aku tau itu mustahil bagi aku.
Tapi jujur dari dalam hatiku kalau aku masih mencintai dia seperti dulu. Aku merasa nyaman banget saat aku bersama dia. Tapi sekarang aku tak tau apa yang kurasakan hanya kepedihan yang mengiris hatiku. Tanpa aku bisa memiliki dia seutuhnya. Andai semua kejadian pahit yang di alami evha nda pernah terjadi. Aku sekarang pasti masih memeluk evha dengan eratnya. Masih bisa mencium dia. Tapi sekarang semuanya hanya khayal yang tak dapat kuraih
walau beribu cara kucoba tuk memilikinya lagi. Tapi semua itu takan mungkin mengemblikan evha dalam dekapanku. Karena dia kini tlah menjadi istri bagi orang lain. Aku benar benar terpukul saat aku mendengar dia sudah menikah. Dia tidak memberi tau aku kalau dia menikah. Sebenarnya aku pengin nangis sekencang kencangnya waktu mendengar dia menikah. Tapi aku itu cowok. Cowok tak boleh menangis hanya karna hal sekecil itu. Mungkin bagi orang itu hal kecil, tapi sebenarnya bagi aku itu adalah hal besar yang merubah semua impianku tuk bisa bersamanya. Aku kalut banget sampai sampai beberapa hari aku tak bisa tidur nyenyak seperti biasanya. Nafasku seakan hilang setengah. Aku sesak tuk bernafas. Ingin rasanya ku akhiri semua perjalanan hidup ku. Tapi seperti biasa. Aku tak mampu, aku kasihan ama ortuku. Aku belum bisa berbakti pada mereke. Aku belum bisa membalas kebaikan mereka. Aku masih ingin melihat ortu tersenyum walau aq sebenarnya menangis.