Dia genggam dunia untuk kita lalu
membentangkannya seluas luasnya.
Andai disisa-sisa umur ini masih diberi kesempatan
bermunajat kepada Nya,
Tidakkah diri berharap selamat dari siksaan Allah
meraih pahala, anugerah rahmat Nya, menggapai
ridha Nya dan masuk kedalam surga Nya.
Datangnya Malam menggantikan siang dan
kembali siang menggantikan malam cobalah terus
untuk melangkahkan kesabaran menapaki kerikil-
kerikil penderitaan dan musibah walaupun perih
dan pedih janganlah sesaatpun hawa nafsu
terperosok pada lembah-lembah kesenangan-
kesenangan dunia.
Ketika kita tidak diuji dengan suatu musibah,
kesulitan atau bala, maka tidak ada suatu
kebaikanpun bagi kita disisi Allah.
Rasulullah bersabda, ketika seorang hamba sakit,
Allah mengutus dua malaikat padanya untuk
mencatat perkataannya, jika hambaNya
mengucapkan Alhamdulillah maka ucapan itu
dilaporkan malaikat pada Allah. Allah berfirman, jika
Aku mematikan dia, maka menjadikan sebuah
kewajiban bagiKu untuk memasukannya kedalam
surga, dan kalau aku memberikan kesembuhan
kepadanya maka menjadi sebuah kewajiban bagi
Ku untuk mengganti dagingnya dengan yg lebih
baik dari darah yg sebelumnya dan Aku akan
mengampuninya. Subhanallah Dialah Allah Azza
wajalla yang Maha Pemurah.
Wallahu Yuhibbul sobirin - Allah menyukai orang-
orang yg sabar (QS. Ali Imran : 46).
Jadi bagaimanakah yg dikatakan sabar, apakah
sabar itu berbatas.
Tidak, sabar itu tidak berbatas, sabar itu luas seluas
lautan yg sejauh mata memandang tak kelihatan
tepinya, dan balasan sabar adalah kecintaan dan
keridhaan Allah.
Sudahkan sabar dalam menjalankan ketaatan
kepada Allah.
Andai kita iklash iiringi kesabaran melangkah
didalam ketaatan kepada Allah maka esok dihari
kiamat Allah memberikan tiga ratus derajat
disurga, jarak setiap derajat seluas antara langit dan
bumi.
Sudahkah sabar dalam menjauhi larangan Allah.
Andai kita iklash meninjing kesabaran dengan tidak
selangkahpun menapaki jalan larangan Nya, maka
esok dihari kiamat Allah memberikan kepada kita
enam ratus derajat dari setiap serajat seluas antara
langit ketujuh (langit yg tertinggi) dan bumi yg
ketujuh (bumi yg terbawah).
Sudahkan sabar terhadap musibah.
Andai kita iklash menjinjing kesabaran melangkah
melewati berbagai kerikil musibah, maka Allah
menanti kita esok dihari kiamat dengan seratus
derajat disurga, jarak setiap derajat seluas antara
arassy dan bumi.
Berangkatkan fikir kita tentang bersabar
menggenggam musibah dari kisah Naba Zakaria.
Nabi Zakaria berlari dari kejaran Yahudi, yg terus
mengejar menggikuti jejaknya, jarak sudah dekat,
Nabi Zakaria melihat sebuiah pohon yg besar dan
berkata hai pohon masukkan aku kedalammu.
Pohon membelah dan Nabi Zakaria bersembunyi
didalamnya. Pohon terbelah dan Zakaria masuk
kedalamnya dan pohon menutup kembali. Iblis
menyaksikan dan menceritakan pada kaum
Yahudi. memerintahkan menggergaji pohon itu
agar nabi Zakaria terpotong dan terbelah dan mati.
Hal itu dipatuhi kaum Yahudi dan nabi Zakaria
terbelah dua dan mati. Inilah peringatan Allah thdp
kita yg mengandalkan pertolongan kepada selain
Allah seperti Nabi Zakaria yg mengandalkan pohon
itu bukan berlindung kepada Allah swt sehingga
menyebabkan kematiannya.
Rasulullah bersabda : Tidak ada seseorang
hambapun yg tertimpa musibah lalu dia berserah
diri kepadaKu, kecuali Aku akan memberikan
(permintaannya) sebelum ia memintanya dan Aku
akan mengabulkan (permohonannya) sebelum ia
berdoa memohon kepadaku dan tidak ada seorang
hambapun yg tertimpa musibah lalu ia bergantung
kepada makhluk selain Aku kecuali Aku tutup pintu-
pintu langit (rahmat) baginya.
Ketika penggergajian tiba pada bagian kepala, Nabi
Zakaria berteriak kesakitan lalu dikatakan kepadanya
"Hai Zakaria sesungguhnya Allah berfirman
kepadamu "mengapa anda tidak bersabar
menghadapi musibah sakit dan berkata aduh
seandainya anda menyatakan sekali lagi maka Aku
akan mengeluarkan namamu dari daftar para nabi.
Maka Nabi Zakaria menggigit bibirnya bersabar
menahan rasa sakit hingga ia meninggal terbelah
menjadi dua.
Itulah suatu iktibar bagi kita hambanya yg
dikaruniakan akal wajib bersabar dalam
menggenggam musibah dan tidak
menggantungkannya kepada manusia yg lain atau
apapun agar kita selamat dari azab dunia akhirat.
Bukankah musibah atau ujian yg paling berat
adalah ditimpakan kepada para nabi dan wali Allah
(kekasih) Nya.
Lisan berucap sabar tapi hati terus melacurkan
ketaatannya dengan mendurhakai RabbNya.
Lisan berucap sabar tapi hati senantiasa berzinah
pada fitrahnya melanggar larangan-laranganNya
Lisan berucap sabar tapi hati senang berkeluh
kesah, menafikkan keikhlasan atas musibah
RabbNya, mengadukan qadarnya pada selain
TuhanNya.
Ambilah cermin pikir dan
mengacalah ...............................
Inikah yg kita sebut kesabaran, senantiasa
menghiasi lisan dengan kata sabar tapi tak
meninggalkan bekas apapun bagi hati yg terus
melacurkan ketaatannya, menzinaihi fitrahnya dan
menafikkan keikhlasan atas musibah RabbNya.
Musibah laksana pelita (penerang) bagi orang-
orang yg arif menggeliatkan kebangkitan bagi
orang-orang yg menghendaki keridhaan Allah. Ia
merupakan kebaikan bagi orang-orang yg beriman
dan kebinasaan bagi orang-orang yg lengah, tak
seorang pun yg dapat merasakan manisnya
keimanan sehingga ia ditimpa musibah lalu ridha
dan bersabar.
Manisnya Iman melangkah diatas kesabaran
meretas jalan RidhaNya.
Nabi Muhammad bersabda, barang siapa yg
menderita sakit semalam lalu ia bersabar dan ridha
kepada Allah maka dia menjadi keluar dari dosa-
dosanya sebagaimana disaat ia terlahir dari ibunya.
Wahai diri yg mengharap ridhaNya, arungi arus
deras pendertaan janganlah semata berharap agar
segera manggapai daratan kebahagian biarkanlah
dirimu terseret jauh kedalam pusaran lautan
kesabaran mendekap keikhlasan.
Ya Rabb Kuatkan Iman dan Islam kami
melangkahkan kesabaran bersanding keikhlasan
diatas krikil-krikil penderitaan dan musibahMu
dengan mengikat erat simpul-2 tali hawa
nafsu dari kesenangan dunia pada tiang2
tawakal & zuhud menapaki pahala &
anugerahMu menuju jalan ridha Mu.
catatan dari
sabar itu berbatas.
Tidak, sabar itu tidak berbatas, sabar itu luas seluas
lautan yg sejauh mata memandang tak kelihatan
tepinya, dan balasan sabar adalah kecintaan dan
keridhaan Allah.
Sudahkan sabar dalam menjalankan ketaatan
kepada Allah.
Andai kita iklash iiringi kesabaran melangkah
didalam ketaatan kepada Allah maka esok dihari
kiamat Allah memberikan tiga ratus derajat
disurga, jarak setiap derajat seluas antara langit dan
bumi.
Sudahkah sabar dalam menjauhi larangan Allah.
Andai kita iklash meninjing kesabaran dengan tidak
selangkahpun menapaki jalan larangan Nya, maka
esok dihari kiamat Allah memberikan kepada kita
enam ratus derajat dari setiap serajat seluas antara
langit ketujuh (langit yg tertinggi) dan bumi yg
ketujuh (bumi yg terbawah).
Sudahkan sabar terhadap musibah.
Andai kita iklash menjinjing kesabaran melangkah
melewati berbagai kerikil musibah, maka Allah
menanti kita esok dihari kiamat dengan seratus
derajat disurga, jarak setiap derajat seluas antara
arassy dan bumi.
Berangkatkan fikir kita tentang bersabar
menggenggam musibah dari kisah Naba Zakaria.
Nabi Zakaria berlari dari kejaran Yahudi, yg terus
mengejar menggikuti jejaknya, jarak sudah dekat,
Nabi Zakaria melihat sebuiah pohon yg besar dan
berkata hai pohon masukkan aku kedalammu.
Pohon membelah dan Nabi Zakaria bersembunyi
didalamnya. Pohon terbelah dan Zakaria masuk
kedalamnya dan pohon menutup kembali. Iblis
menyaksikan dan menceritakan pada kaum
Yahudi. memerintahkan menggergaji pohon itu
agar nabi Zakaria terpotong dan terbelah dan mati.
Hal itu dipatuhi kaum Yahudi dan nabi Zakaria
terbelah dua dan mati. Inilah peringatan Allah thdp
kita yg mengandalkan pertolongan kepada selain
Allah seperti Nabi Zakaria yg mengandalkan pohon
itu bukan berlindung kepada Allah swt sehingga
menyebabkan kematiannya.
Rasulullah bersabda : Tidak ada seseorang
hambapun yg tertimpa musibah lalu dia berserah
diri kepadaKu, kecuali Aku akan memberikan
(permintaannya) sebelum ia memintanya dan Aku
akan mengabulkan (permohonannya) sebelum ia
berdoa memohon kepadaku dan tidak ada seorang
hambapun yg tertimpa musibah lalu ia bergantung
kepada makhluk selain Aku kecuali Aku tutup pintu-
pintu langit (rahmat) baginya.
Ketika penggergajian tiba pada bagian kepala, Nabi
Zakaria berteriak kesakitan lalu dikatakan kepadanya
"Hai Zakaria sesungguhnya Allah berfirman
kepadamu "mengapa anda tidak bersabar
menghadapi musibah sakit dan berkata aduh
seandainya anda menyatakan sekali lagi maka Aku
akan mengeluarkan namamu dari daftar para nabi.
Maka Nabi Zakaria menggigit bibirnya bersabar
menahan rasa sakit hingga ia meninggal terbelah
menjadi dua.
Itulah suatu iktibar bagi kita hambanya yg
dikaruniakan akal wajib bersabar dalam
menggenggam musibah dan tidak
menggantungkannya kepada manusia yg lain atau
apapun agar kita selamat dari azab dunia akhirat.
Bukankah musibah atau ujian yg paling berat
adalah ditimpakan kepada para nabi dan wali Allah
(kekasih) Nya.
Lisan berucap sabar tapi hati terus melacurkan
ketaatannya dengan mendurhakai RabbNya.
Lisan berucap sabar tapi hati senantiasa berzinah
pada fitrahnya melanggar larangan-laranganNya
Lisan berucap sabar tapi hati senang berkeluh
kesah, menafikkan keikhlasan atas musibah
RabbNya, mengadukan qadarnya pada selain
TuhanNya.
Ambilah cermin pikir dan
mengacalah ...............................
Inikah yg kita sebut kesabaran, senantiasa
menghiasi lisan dengan kata sabar tapi tak
meninggalkan bekas apapun bagi hati yg terus
melacurkan ketaatannya, menzinaihi fitrahnya dan
menafikkan keikhlasan atas musibah RabbNya.
Musibah laksana pelita (penerang) bagi orang-
orang yg arif menggeliatkan kebangkitan bagi
orang-orang yg menghendaki keridhaan Allah. Ia
merupakan kebaikan bagi orang-orang yg beriman
dan kebinasaan bagi orang-orang yg lengah, tak
seorang pun yg dapat merasakan manisnya
keimanan sehingga ia ditimpa musibah lalu ridha
dan bersabar.
Manisnya Iman melangkah diatas kesabaran
meretas jalan RidhaNya.
Nabi Muhammad bersabda, barang siapa yg
menderita sakit semalam lalu ia bersabar dan ridha
kepada Allah maka dia menjadi keluar dari dosa-
dosanya sebagaimana disaat ia terlahir dari ibunya.
Wahai diri yg mengharap ridhaNya, arungi arus
deras pendertaan janganlah semata berharap agar
segera manggapai daratan kebahagian biarkanlah
dirimu terseret jauh kedalam pusaran lautan
kesabaran mendekap keikhlasan.
Ya Rabb Kuatkan Iman dan Islam kami
melangkahkan kesabaran bersanding keikhlasan
diatas krikil-krikil penderitaan dan musibahMu
dengan mengikat erat simpul-2 tali hawa
nafsu dari kesenangan dunia pada tiang2
tawakal & zuhud menapaki pahala &
anugerahMu menuju jalan ridha Mu.
catatan dari
Subhanalloh...
BalasHapusBersabar dan bersyukurlah dalam kesempatan, karena dibalik keduanya terdapat kebaikan. Sabar bukan saja ketika ditimpa musibah, juga kala mendapat anugerah. Begitupun syukur bukan saja saat menerima anugerah, tapi juga saat mendapat musibah.
BalasHapusAminn...
BalasHapusSubhanalloh...renunganya mencerahkan sekali.. :D