Minggu

__Terapi Jiwa__ (agar bersabar dengantenang)

Dia genggam dunia untuk kita lalu
membentangkannya seluas luasnya.
Andai disisa-sisa umur ini masih diberi kesempatan
bermunajat kepada Nya,
Tidakkah diri berharap selamat dari siksaan Allah
meraih pahala, anugerah rahmat Nya, menggapai
ridha Nya dan masuk kedalam surga Nya.
Datangnya Malam menggantikan siang dan
kembali siang menggantikan malam cobalah terus
untuk melangkahkan kesabaran menapaki kerikil-
kerikil penderitaan dan musibah walaupun perih
dan pedih janganlah sesaatpun hawa nafsu
terperosok pada lembah-lembah kesenangan-
kesenangan dunia.
Ketika kita tidak diuji dengan suatu musibah,
kesulitan atau bala, maka tidak ada suatu
kebaikanpun bagi kita disisi Allah.
Rasulullah bersabda, ketika seorang hamba sakit,
Allah mengutus dua malaikat padanya untuk
mencatat perkataannya, jika hambaNya
mengucapkan Alhamdulillah maka ucapan itu
dilaporkan malaikat pada Allah. Allah berfirman, jika
Aku mematikan dia, maka menjadikan sebuah
kewajiban bagiKu untuk memasukannya kedalam
surga, dan kalau aku memberikan kesembuhan
kepadanya maka menjadi sebuah kewajiban bagi
Ku untuk mengganti dagingnya dengan yg lebih
baik dari darah yg sebelumnya dan Aku akan
mengampuninya. Subhanallah Dialah Allah Azza
wajalla yang Maha Pemurah.
Wallahu Yuhibbul sobirin - Allah menyukai orang-
orang yg sabar (QS. Ali Imran : 46).
Jadi bagaimanakah yg dikatakan sabar, apakah

sabar itu berbatas.

Tidak, sabar itu tidak berbatas, sabar itu luas seluas

lautan yg sejauh mata memandang tak kelihatan

tepinya, dan balasan sabar adalah kecintaan dan

keridhaan Allah.

Sudahkan sabar dalam menjalankan ketaatan

kepada Allah.

Andai kita iklash iiringi kesabaran melangkah

didalam ketaatan kepada Allah maka esok dihari

kiamat Allah memberikan tiga ratus derajat

disurga, jarak setiap derajat seluas antara langit dan

bumi.

Sudahkah sabar dalam menjauhi larangan Allah.

Andai kita iklash meninjing kesabaran dengan tidak

selangkahpun menapaki jalan larangan Nya, maka

esok dihari kiamat Allah memberikan kepada kita

enam ratus derajat dari setiap serajat seluas antara

langit ketujuh (langit yg tertinggi) dan bumi yg

ketujuh (bumi yg terbawah).

Sudahkan sabar terhadap musibah.

Andai kita iklash menjinjing kesabaran melangkah

melewati berbagai kerikil musibah, maka Allah

menanti kita esok dihari kiamat dengan seratus

derajat disurga, jarak setiap derajat seluas antara

arassy dan bumi.

Berangkatkan fikir kita tentang bersabar

menggenggam musibah dari kisah Naba Zakaria.

Nabi Zakaria berlari dari kejaran Yahudi, yg terus

mengejar menggikuti jejaknya, jarak sudah dekat,

Nabi Zakaria melihat sebuiah pohon yg besar dan

berkata hai pohon masukkan aku kedalammu.

Pohon membelah dan Nabi Zakaria bersembunyi

didalamnya. Pohon terbelah dan Zakaria masuk

kedalamnya dan pohon menutup kembali. Iblis

menyaksikan dan menceritakan pada kaum

Yahudi. memerintahkan menggergaji pohon itu

agar nabi Zakaria terpotong dan terbelah dan mati.

Hal itu dipatuhi kaum Yahudi dan nabi Zakaria

terbelah dua dan mati. Inilah peringatan Allah thdp

kita yg mengandalkan pertolongan kepada selain

Allah seperti Nabi Zakaria yg mengandalkan pohon

itu bukan berlindung kepada Allah swt sehingga

menyebabkan kematiannya.

Rasulullah bersabda : Tidak ada seseorang

hambapun yg tertimpa musibah lalu dia berserah

diri kepadaKu, kecuali Aku akan memberikan

(permintaannya) sebelum ia memintanya dan Aku

akan mengabulkan (permohonannya) sebelum ia

berdoa memohon kepadaku dan tidak ada seorang

hambapun yg tertimpa musibah lalu ia bergantung

kepada makhluk selain Aku kecuali Aku tutup pintu-

pintu langit (rahmat) baginya.

Ketika penggergajian tiba pada bagian kepala, Nabi

Zakaria berteriak kesakitan lalu dikatakan kepadanya

"Hai Zakaria sesungguhnya Allah berfirman

kepadamu "mengapa anda tidak bersabar

menghadapi musibah sakit dan berkata aduh

seandainya anda menyatakan sekali lagi maka Aku

akan mengeluarkan namamu dari daftar para nabi.

Maka Nabi Zakaria menggigit bibirnya bersabar

menahan rasa sakit hingga ia meninggal terbelah

menjadi dua.

Itulah suatu iktibar bagi kita hambanya yg

dikaruniakan akal wajib bersabar dalam

menggenggam musibah dan tidak

menggantungkannya kepada manusia yg lain atau

apapun agar kita selamat dari azab dunia akhirat.

Bukankah musibah atau ujian yg paling berat

adalah ditimpakan kepada para nabi dan wali Allah

(kekasih) Nya.

Lisan berucap sabar tapi hati terus melacurkan

ketaatannya dengan mendurhakai RabbNya.

Lisan berucap sabar tapi hati senantiasa berzinah

pada fitrahnya melanggar larangan-laranganNya

Lisan berucap sabar tapi hati senang berkeluh

kesah, menafikkan keikhlasan atas musibah

RabbNya, mengadukan qadarnya pada selain

TuhanNya.

Ambilah cermin pikir dan

mengacalah ...............................

Inikah yg kita sebut kesabaran, senantiasa

menghiasi lisan dengan kata sabar tapi tak

meninggalkan bekas apapun bagi hati yg terus

melacurkan ketaatannya, menzinaihi fitrahnya dan

menafikkan keikhlasan atas musibah RabbNya.

Musibah laksana pelita (penerang) bagi orang-

orang yg arif menggeliatkan kebangkitan bagi

orang-orang yg menghendaki keridhaan Allah. Ia

merupakan kebaikan bagi orang-orang yg beriman

dan kebinasaan bagi orang-orang yg lengah, tak

seorang pun yg dapat merasakan manisnya

keimanan sehingga ia ditimpa musibah lalu ridha

dan bersabar.

Manisnya Iman melangkah diatas kesabaran

meretas jalan RidhaNya.

Nabi Muhammad bersabda, barang siapa yg

menderita sakit semalam lalu ia bersabar dan ridha

kepada Allah maka dia menjadi keluar dari dosa-

dosanya sebagaimana disaat ia terlahir dari ibunya.

Wahai diri yg mengharap ridhaNya, arungi arus

deras pendertaan janganlah semata berharap agar

segera manggapai daratan kebahagian biarkanlah

dirimu terseret jauh kedalam pusaran lautan

kesabaran mendekap keikhlasan.

Ya Rabb Kuatkan Iman dan Islam kami

melangkahkan kesabaran bersanding keikhlasan

diatas krikil-krikil penderitaan dan musibahMu

dengan mengikat erat simpul-2 tali hawa

nafsu dari kesenangan dunia pada tiang2

tawakal & zuhud menapaki pahala &

anugerahMu menuju jalan ridha Mu.





catatan dari

3 komentar:

  1. Bersabar dan bersyukurlah dalam kesempatan, karena dibalik keduanya terdapat kebaikan. Sabar bukan saja ketika ditimpa musibah, juga kala mendapat anugerah. Begitupun syukur bukan saja saat menerima anugerah, tapi juga saat mendapat musibah.

    BalasHapus
  2. Aminn...
    Subhanalloh...renunganya mencerahkan sekali.. :D

    BalasHapus

Mungkin tulisan ku ini tak sebagus tulisan mu.
Mungkin karya ku adalah karya yang paling jelek dari karya karya bagus mu.
Tapi berilah komentarmu, biar aku bisa mengikuti jejak mu. Dan menjadi seperti mu tapi tetap menjadi diri ku.