Sabtu

€"£€"$!&(%£"€)%£"!$€"£%(%€"£€%$)"£"£%€"!$€"£%(&$%£")

Baru pertama kali aku bangun tidur langsung meneteskan air mata. Bukan karna aku di gigit nyamuk tp karna hari ini aku bermimpi tentang dia (evha). Emang aku akui kalau aku sangat merindukan dia. Sampai2 dia terbawa dalam mimpiku. Aku tak tau bagai mana aku bisa mengatakan semua perasaan ini pada dia sedangkan kita sudah benar2 jauh. Bukan hanya jarak saja yang jauh tapi hati kita pun sudah sangat jauh. Sampai sampai aku tak tau harus berbuat apa supaya aku bisa bahagia krna semua kebahagiaanku yang dulu sudah tak ada lagi. Aku benar benar merasa sepi banget setelah dia jauh dari aku dan hati aku. Aku merasa seperti kehilangan kedua kaki aku yang dulu selalu kubuat untuk mengejar kebahagiaanku. Aku benar benar tak mampu untuk melupakan dia dari fikiranku. Aku benar benar tak mampu membuang perasaan cinta ini. Walau setahun sudah berjalan begitu cepatnya tapi aku tetap masih menanti dia seperti janji kita dulu. Walau sesungguhnya penantianku hanyalah sia sia belaka tapi kenapa aku masih tetap menanti dia. Berharap dia kelak akan menepati janji dia yang dulu pernah dia ucapkan.

Ingin rasanya ku memaki diriku sendiri biar aku sadar kalau semua penantian ini hanya akan membuat aku menderita. Tapi aku juga gak tau kenapa perasaan ini tetap ada walau berkali kali ku coba untuk membuangnya, menguburnya hingga aku mencari dan mendapat penggantinya pun aku tak manpu membuang perasaan cinta ini. Aku benar benar sayang evha. Aku benar benar mencintai evha. Walau aku tau sekarang dia sudah tidak mencintaiku lagi seperti dulu.

Aku tak tau harus menyalahkan siapa dalam masalah ini. Apakah aku harus menyalahkan mama dia karna dia tidak merestui hubungan kita. Apakah aku harus menyalahkan evha karna tak menepati janjinya atau aku harus menyalahkan diri aku karna aku tak bisa membuang perasaan cinta ini. Yang jelas sampai sekarang aku masih tetap mencintai dia dengan sepenuh hatiku.

Andai saja aku tak bisa mengendalikan fikiranku mungkin aku sudah benar benar gila karnanya. Gila karna mengharap cintanya kembali. Gila karna semua keadaanku selama ini yang membuat aku benar benar gila.

Dulu aku pernah benar benar kehilangan diriku yang sebenarnya sampai2 aku nekad mau mengakhiri hidupku. Aku minum banyak banget obat sakit kepala hingga aku menjadi lemas tak berdaya,mata menjadi gelap seperti orang buta. Pokoknya waktu itu di dalam kamar aku pasra malaikai isroil mencabut nyawaku. Tapi Allah berkehendak lain.