Minggu

AKHIR CERITA CINTA

Tetes air mata duka berlinang dalam buaian kesedihan
Bersenandung saat kau akhiri cerita cinta kita
Kau bersanding dipelaminan dengan yang lain
Dengan rona muka yang membuatku tertepa

Dalam tunjaman kesedihan yang kau beri
Ku coba berlari menghapus nestapa
Berlari dalam kegalauan hati
Hingga penat menghentikan semua

Penantian cinta yang terpaut
Kini kandas saat kau memilih dia
Air mata duka pun tertambat
Membuat hati merintih lara

12 komentar:

  1. sabar atuh sob, jadikan semu ini pengalaman dan ambil hikmahnya saja, semoga kamu cepat dapat pengganti yg lebih baik darinya

    BalasHapus
  2. can't say anythink...

    ikhlas dan sabar, memang tak semudah mengucapkan >.<

    BalasHapus
  3. jangan melow melow lah. mendingan sini ke merapi. hidup bersama pengungsi bisa membuat kita lebih mensyukuri hidup...

    BalasHapus
  4. Lagi2 tentang suara hatimu, saya pernah mengalaminya 10 tahun yang lalu....

    BalasHapus
  5. Kalau memang dia telah memilih yang lain,berarti dia bukanlah yang terbaik untukmu.Dan yang terbaik untukmu menanti di sana.Entah di mana hehe,yang jelas sesuai janji Allah,dia pasti ada.

    BalasHapus
  6. Semoga segera mendapat pengganti yg jauh lebih baik deh.... Amin.s

    BalasHapus
  7. huhuhu pasti sedih klo mlihat orang yg dicintai menikah dgn yg lain :'(
    tp tetep cheer up :D jgn sedih

    BalasHapus
  8. Assalamu'alakum Kang,
    ambil positipnya aja Kang, Insya Allah telah tersedia pilihan hati yang jauh lebih dari yang telah ada. dan terpenting lagi pilihan itu Insya Allah dalam RidhaNya, lebih indah khan?

    ---- ijin polo

    BalasHapus
  9. Sabar Mbk, life must go on, hidup harus terus berjalan.

    salam kenal, cheer up:)

    BalasHapus
  10. semangat jangan sampai patah Bung, tetap melakukan hal yang bermanfaat...,

    BalasHapus

Mungkin tulisan ku ini tak sebagus tulisan mu.
Mungkin karya ku adalah karya yang paling jelek dari karya karya bagus mu.
Tapi berilah komentarmu, biar aku bisa mengikuti jejak mu. Dan menjadi seperti mu tapi tetap menjadi diri ku.